Fede Valverde Mengungkapkan Pesan Untuk Toni Kroos
|Prediksibola138 – Toni Kroos dikabarkan akan pension, sontak ini memicu kesedihan Federico Valverde. Pemuda ini mengidolakan Kroos sudah dari sebelum dia menjadi pesepakbola professional. Fede telah mewujudkan mimpinya dengan bermain satu tim, kini harus mengantar kepergian sang idola.
Keputusan pensiun ini disampaikan Kroos secara langsung pada Selasa, 21 Mei 2024 kemarin. Melalui akun Instagram resminya, Kroos menyampaikan pesan panjang soal keputusannya pensiun.
Keputusan Kroos sudah bulat. Dalam beberapa pekan terakhir, dia mengaku telah mempertimbangkan beberapa pilihan, dan menurutnya pensiun adalah pilihan yang tepat. Kroos ingin dikenang di level terbaiknya, pergi dengan kepala tegak.
Kini tersisa beberapa pertandingan penting untuk menikmati sisa karier Kroos. Dia masih akan membantu Real Madrid di final Liga Champions 2023/2024, bermain di Euro 2024 bersama Jerman, dan akhirnya gantung sepatu.
Toni Kroos di mata Valverde
Kroos pensiun di usia 34 tahun, keputusan besar bagi pemain yang seharusnya masih bisa tampil di level top beberapa tahun lagi, Untungnya, Kroos sudah meninggalkan warisannya di Real Madrid.
Dia membimbing beberapa pemain muda Madrid dalam dua atau tiga tahun terakhir, termasuk Fede Valverde. Sebagai seorang gelandang, Valverde belajar banyak dari Kroos.
Valverde masih berusia 15 tahun ketika Kroos tiba di Madrid. Dia selalu terbuka mengatakan bahwa Kroos dalah salah satu idolanya.
Selama bertahun-tahun, Valverde terus mengembangkan diri sebagai pemain muda, sampai akhirnya bisa mengejar dan bermain satu lapangan dengan Kroos.
Valverde tak kuasa lepas Kroos
Banyak pemain yang menyampaikan pesan mereka untuk keputusan pensiun Kroos dan Valverde sendiri menulis pesan yang sangat menyentuh, katanya:
“Saya kira ketika kita masih kecil kita semua punya idola. Idola yang kita kagumi, yang kita lihat di TV dan berpikir: ‘Saya ingin menjadi seperti dia’.
Dan jika kita adalah seorang anak dengan imajinasi tinggi, kita bisa bermimpi sedang bermain sepak bola dengan idola tersebut, sosok yang jauh, tak tersentuh, sulit dijangkau. Anak kecil itulah saya
Anak kecil itu mewujudkan mimpinya dan bermain dengan pemain yang selalu dia idolakan.
Hari ini dengan perasaan aneh dan tercekat, saya tahu bahwa anak itu ingin bermain denganmu sepuluh tahun lagi, begitu pula dengan saya, Toni. Karena saya tidak pernah berhenti menjadi anak kecil yang selalu mengagumimu.”