Penyebab Penampilan Buruk TImnas di Awal Piala AFF 2024

Prediksibola138 – Penampilan Timnas Indonesia terbilang buruk kendati demikian memang masih di puncak klasemen Piala AFF 2024 Grup B. Timnas Garuda telah meraih empat poin dari dua pertandingan.

Pencapaian itu didapat dari kemenangan atas Myanmar pada laga pertama. Kemudian, hasil imbang menjamu Laos.

Sesungguhnya, empat poin ini berarti Timnas Indonesia belum maksimal. Karena sejatinya harus mengejar enam angka alias selalu menang dalam dua laga.

Terutama dalam pertandingan melawan Laos, Skuad Garuda ternyata tampak kelabakan. Bahkan, Timnas Indonesia dua kali tertinggal kendati sempat berbalik unggul, tetapi akhirnya harus puas dengan hasil imbang.

Pada laga menghadapi Myanmar, pasukan Shin Tae-yong juga terlihat kurang greget. Kemenangan 1-0 lewat proses lemparan ke dalam Arhan, kemudian tercipta kemelut dan bola berhasil masuk, lalu setelah itu tidak mampu menambah gol.

Lantas, apa penyebab performa Timnas Indonesia alam dua laga itu belum maksimal? Berikut ulasannya.

1. Skuad Muda

Sejak awal Shin Tae-yong memang memilih mendaftarkan pemain muda di Timnas Indonesia untuk turun di Piala AFF 2024. Hal itu karena turnamen itu bukan agenda FIFA.

Dalam daftar pemain yang ada, Timnas Indonesia memiliki rata-rata termuda di antara seluruh tim peserta. Bahkan, salah satu pemain termuda di turnamen tahun ini juga dipegang striker Indonesia, yaitu Arkhan Kaka, dengan usia 17 tahun.

Praktis skuad muda yang diturunkan belum memiliki jam terbang tinggi di Timnas Indonesia. Imbasnya dalam dua laga awal, Myanmar, dan Laos mampu menyulitkan Skuad Garuda.

2. Belum Berpengalaman

Karena minim jam terbang internasional, otomatis pengalaman pemain Timnas Indonesia tampil di Piala AFF juga belum banyak. Tidak mengherankan beberapa kali terlihat pemain salah posisi, salah umpan, hingga kurang tenang dalam menyelesaikan peluang.

Situasi itu terlihat dalam pertandingan melawan Myanmar dan Laos. Beberapa kali para pemain juga belum mampu menjaga ritme permainan.

Beruntung, masih ada beberapa pemain berpengalaman yang ikut. Misalnya Asnawi Mangkualam, Marselino Ferdinan, Arhan, hingga Rafael Struick yang sedikit menolong pengalaman bermain di pentas internasional.

3. Lemah dalam Mengontrol Permainan

Jika dicermati titik lemah Timnas Indonesia dalam dua laga awal ada di lini tengah. Ini terlihat dari cara mengontrol permainan yang belum maksimal.

Para pemain memang unggul dalam penguasaan bola, tetapi ketika lawan memberi perlawanan sengit lewat strategi ofensif, seketika permainan Timnas Indonesia jadi buyar. Kontrol permainan jadi terlupakan.

Kelemahan lain terkait lini tengah adalah masalah transisi permainan. Dari bertahan ke menyerang atau sebaliknya, para pemain Timnas Indonesia masih terlihat lamban.

Add a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *