Juventus Terakhir Kalah Lawan Sassuolo, Sisanya Menang Terus

Prediksibola138Juventus menang terus belakangan ini. Kemenangan penting di akhir paruh musim ini sukses menipiskan jarak dengan pemimpin klasemen sementara liga. Juventus kini mengumpulkan 43 poin dan duduk di peringkat kedua. Pasukan Massimliano Allegri hanya berselisih 2 poin dengan Inter Milan. La Beneamata memimpin klasemen atau capolista dengan 45 poin sekaligus menahbiskan diri dengan status winter scudetto.

Pada laga Juventus melawan Roma tadi pagi(31/12/2023), Roma yang dilatih Jose Mourinho menguasai bola hingga 58%. Hanya saja, peluang Paulo Dybala dkk diredam oleh pertahanan Juventus dimana Roma hanya mampu menciptakan 11 peluang dan 2 mengarah ke sasaran. Bandingkan dengan tuan rumah Juventus yang tertekan, tetapi sukses membuat 13 tembakan, 4 tepat sasaran dan satu berbuah gol.

Juventus banyak tertekan di awal babak pertama karena Roma mengambil opsi langsung menyerang. Peluang matang Roma pun datang di menit ke-4, ketika sepakan keras Brian Cristante membentur tiang gawang. Namun, inilah satu-satunya peluang matang Serigala Roma.

Keputusan Cerdas Taktik Juventus Menang Terus

Membangun pertahanan yang solid di babak pertama merupakan keputusan cerdas. Hal ini  membuat Juventus mengubah skema untuk mencetak gol di babak kedua. Benar saja, hanya butuh dua menit  babak kedua berjalan atau pada menit ke-47, Adrien Rabiot mencetak gol.

Terjadinya gol ini pun merupakan imbas dari perubahan taktik yang dimainkan Allegri. Di awal babak kedua Kostic bertukar posisi dengan Timothy Weah. Pergerakan lugas dari Rabiot dan Kostic inilah yang membuat tujuh pemain Roma hanya menjadi penonton ketika proses gol terjadi.

Poin penting kemenangan Danilo dkk atas I Giallorossi adalah efektifitas permainan catenaccio yang diterapkan Allegri. Seperti biasa, Juventus selalu ditekan oleh lawan meskipun bermain di kandang sendiri. Bertahan efektif dan membangun serang balik cepat memanfaatkan umpan pemain belakang ke depan.

Catenaccio yang dimainkan Juventus berhasil meredam Roma yang menguasai permainan. Efektifitas sepakbola bertahan versi Allegri ini sanggup meredam kreatifitas dan akurasi tembakan lawan ke pertahanan Juventus.

Ketika serangan AS Roma tak.mampu menembus gawang Juventus, sebenarnya hanya menunggu waktu saja bagi Juventus untuk mencetak gol. Dan ininterbukti. Babak pertama Roma ungguli Juventus secara permainan, tapi tak mampu cetak gol. Akhirnya, pasukan Allegri menghukum Roma dengan satu gol yang efektif. Khusus separuh musim ini berjalan, ketika Juventus sudah unggul terlebih dulu, maka sulit bagi lawan untuk mengejar.

Skor tipis yang identik dengan kemenangan Juventus adalah karakteristik catenaccio yang dimainkan Allegri musim ini. Bertahan, unggul dan mempertahankan skor kemenangan.

Rekor Juventus

Juventus berhasil memperpanjang rekor tak terkalahkannya sejak dikalahkan Sassuolo. Khusus melawan tim-tim besar Serie A, musim ini, sepakbola catenaccio Juventus sudah menelan korban. Melawan lima tim besar, Juventus meraih empat kali menang dan hanya sekali imbang, yakni mengalahkan Lazio 3-1, tundukkan tuan rumah Milan 0-1, menahan imbang Inter 1-1, lalu menekuk Napoli dan Roma dengan skor 1-0.

Pada laga melawan AS Roma, Adrien Rabiot juga memberikan catatan akan penampilannya sebagai gelandang tersubur Juventus dalam dua musim terakhir. Khusus musim ini, Rabiot telah mencetak tiga gol untuk  Juventus.

Kado akhir tahun yang menyenangkan bagi Juventus dan para tifosi. Peluang meraih scudetto kini tetap terbuka lebar. Puasa gelar juara liga selama tiga musim terakhir kini mulai memberikan tanda-tanda awal untuk berakhir.

Add a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *